• Foto 1

    Arisan Keluarga R. Sukisman

  • Foto 2

    Kumpulan Bapak di Arisan Keluarga R. Sukisman

  • Foto 3

    Kumpulan Ibu di Arisan Keluarga R. Sukisman

  • Foto 4

    Ibu-ibu sedang bergaya di Arisan Keluarga R. Sukisman

  • Foto 5

    Foto bersama bagi yang hadir di Arisan Keluarga R. Sukisman

Tampilkan postingan dengan label John Erns Steinbeck. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label John Erns Steinbeck. Tampilkan semua postingan

Rombongan Trah Sastrokusuman Berbelanja Oleh-Oleh Makanan di Toko Roti Orion Solo

Selesai dari maksi di Café Tiga Tjeret, rombongan Trah Sastrokusuman yang perempuan singgah sebentar di Masjid Al Wusto Mangkunegaran untuk melaksanakan salah Dhuhur. Setelah itu, mereka melanjutkan berbelanja oleh-oleh makanan di Toko Roti Orion yang berada di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo No. 80 Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta atau yang akrab disebut dengan Kota Solo.

Toko Roti Orion merupakan salah satu toko roti legendaris yang ada di Solo. Didirikan oleh pasangan Njoo Hong Yauw dan Tjan Giok Nio pada tanggal 23 Maret 1932 dan sekarang diteruskan oleh anaknya yang bernama Njoo Tik Tjiong (Purwohadi Sanjoto) sejak 1974.

Dalam buku Karma Cinta: Biografi Sanjoto Senyatanya (Kepustakaan Populer Gramedia, 2018) disebutkan bahwa riwayat roti Orion ikut berada dalam pasang surut zaman, dari zaman Belanda, Jepang, kemudian Republik. Tiap zaman menyimpan pengalaman dan warna sendiri-sendiri: jatuh bangun dalam gelombang zaman.

Fasad Toko Roti Orion Solo

Kini, Toko Roti Orion menjelma menjadi salah satu pusat oleh-oleh makanan yang terkemuka di Kota Solo yang tidak hanya menjadi jujugan warga Solo tapi juga pelancong dari Nusantara maupun mancanegara.

Nama Orion diambil dari nama bintang yang paling terkenal dan mudah dikenali di langit. Biasanya cahayanya digunakan sebagai panduan bagi pelaut untuk menemukan arahnya. Sementara menu yang disajikan dalam tokonya sangat banyak. Mulai dari roti, kue hingga jajanan tradisional khas Solo. Lengkap sekali!

Selain moci, roti semir, Toko Roti Orion terkenal dengan produk utamanya, yaitu roti mandarijn. Nama mandarijn itu sendiri konon diambil dari bahasa Belanda, yang berarti “priyayi China”. 

Outlet Toko Roti Orion Solo

Roti mandarijn merupakan roti lapis yang direkatkan dengan selai nanas dan memiliki dua warna, kuning dan cokelat. Kudapan ini kemudian menjadi favorit banyak orang dan menjadi ciri khas Toko Roti Orion.

Kata John Erns Steinbeck (1902-1968), penulis Amerika Serikat yang memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1962, "Bread baking is one of those almost hypnotic businesses, like a dance from some ancient ceremony" (Membuat roti adalah salah satu bisnis yang hampir menghipnotis, seperti tarian dari suatu upacara kuno).

Produk Toko Roti Orion menjadi oleh-oleh khas makanan asli Solo yang diolah berdasarkan kearifan lokal secara turun temurun. Oleh-oleh makanan (food souvenirs) merupakan hal yang sangat penting bagi pariwisata di Indonesia, khususnya bagi Kota Solo.

Pembeli dari luar kota berjubel mengantre

Rombongan Trah Sastrokusuman yang datang dari Jakarta dan Tangerang itu memanjakan diri untuk berbelanja sesuai selera masing-masing selama 25 menit. Ada yang berbelanja roti, kue, usus goreng, abon, sompil, dan lain-lainnya. Mereka harus mengantre dengan pembeli lainnya.

Setelah puas membawa buah tangan (oleh-oleh) berupa makanan, rombongan Trah Sastrokusuman melanjutkan perjalanan menuju ke Srabi Notosuman yang juga tak kalah legendarisnya di tengah-tengah rintik hujan. 

Perjalanan rombongan Trah Sastrokusuman ini dikiaskan oleh José Ramón Andrés Puerta, seorang koki dan pemilik restoran Spanyol-Amerika yang tinggal di Washington, D.C. dengan istilah "Food is memories" (Makanan adalah kenangan). *** [240124]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Arsip Blog

Pengikut